Kabarreskrim.net // Sumsel
Derita di musim kemarau yang mengiris batin bagi semua mata yang melihat kasus demi kasus tumbuh subur di desaku mulai dari spesialis tukang bor sumur, bor untuk kepentingan masyarakat yang kedalamannya dikurangi dan kesing paralon nya pun sudah otomatis dikurangi sesuai dengan kedalamannya namun anggaran yang 46 juta sangat tidak pantas di pandang mata namun sejak berita ini kami muat belum ada tindakan dari APH dari kabupaten apalagi provinsi.
Ditengah kekeringan produksi karet dan sawit mengalami penurunan tajam, masyarakat kekeringan melanda desa warga masih harus beli paralon untuk menyalurkan air bersih tersebut ke rumah jika tidak mampu ya jadi penonton.
Sementara itu PAD desa yang dari hasil pasar desa sumbermulya maupun tenda dan pelaminan yang kesemua itu di bawah naungan Bumdes rasan mulya yang setiap tahunnya mengalami kerugian dan hanya ada catatan doing.
Ditambah program ketahanan pangan hingga kini tak tau kana rimbanya semua diam tak ada yang peduli padahal semua itu mengatasnamakan kepentingan masyarakat namun yang ada hanya di nikmati segelintir orang atau kelompok.
Oknum BPD (badan permusyawaratan desa) desa sumbermulya sibuk menjadi kontraktor proyek DD sehingga oknum pemdesnya pun ikut diam seribu bahasa semoga bapak kapolsek yang baru serah terima jabatan di kecamatan kami sekarang ini dapat bertindak sesuai prosedur yang berlaku. (Rismaluddin)