Kabarreskrim.net // Banda Aceh
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Prabu Satu Nasional menegaskan bahwa tuduhan terhadap Ketua dan Bendahara DPW Aceh Timur terkait dugaan penipuan sebesar Rp1.500.000 adalah tidak benar dan merupakan upaya oknum tertentu untuk memelintir fakta.
Ketua Umum DPP Prabu Satu Nasional, Teungku Muhammad Raju, menjelaskan bahwa dana sebesar Rp1.500.000 yang dipermasalahkan adalah biaya seragam resmi dan biaya pendaftaran anggota yang telah ditetapkan melalui aturan internal organisasi.
“Itu adalah biaya resmi yang berlaku untuk semua anggota di seluruh Indonesia, terdiri dari seragam atasan, bawahan, hingga sepatu dengan kualitas terbaik. Jadi tidak benar jika disebut sebagai penipuan,” tegas Raju, Sabtu (27/09/2025).
Raju juga menambahkan bahwa Prabu Satu Nasional memiliki mekanisme penyelesaian internal melalui AD/ART organisasi, sehingga pihak luar tidak berhak mencampuri urusan rumah tangga organisasi.
“Kalau memang ada investigasi, seharusnya objektif, mempelajari dulu AD/ART organisasi kami, baru kemudian membandingkan dengan laporan anggota. Faktanya, semua anggota yang masuk sudah menandatangani surat pernyataan siap mengikuti aturan organisasi. Lalu sekarang justru ada yang memutarbalikkan fakta, seolah lupa dengan komitmen yang sudah mereka tanda tangani,” jelasnya.
Lebih lanjut, Raju menyampaikan keprihatinannya atas adanya oknum yang mengatasnamakan lembaga atau media untuk melakukan investigasi sepihak dan menekan pengurus dengan framing negatif.
“Kami menghormati pers sebagai pilar demokrasi, tetapi sangat disayangkan jika ada oknum yang menggunakan nama media atau lembaga untuk menekan dan bahkan memeras pengurus kami. Itu tindakan tidak profesional dan mencederai etika,” sambungnya.
DPP Prabu Satu Nasional menegaskan akan menempuh langkah hukum bila ada pihak-pihak yang terus menyebarkan isu menyesatkan atau melakukan pemerasan terhadap pengurus daerah.
“Kami tidak pernah tunduk pada pemerasan. Organisasi ini berdiri atas dasar aturan, disiplin, dan tanggung jawab. Kami akan melawan segala bentuk fitnah dengan bukti hukum yang kuat,” tutup Raju. (enismiyana)
