Kabarreskrim.net // Socah, Bangkalan
21 Juni 2025, Selama dua hari berturut-turut, mushollah sederhana yang terletak di pelosok daerah Socah, Bangkalan, menjadi saksi kegiatan penuh berkah dan semangat dalam pembinaan Al-Qur’an bagi anak-anak setempat. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mendekatkan Al-Qur’an kepada generasi muda, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil.
Pada hari pertama, Kamis 19 Juni 2025, kegiatan difokuskan pada pembinaan Al-Qur’an yang melibatkan tiga orang ustadz yang memberikan bimbingan bacaan dan tajwid kepada puluhan anak-anak. Suasana khusyuk dan antusias tampak dari wajah para peserta yang bersemangat memperbaiki bacaan mereka dengan bimbingan langsung para ustadz.
Memasuki hari kedua, Jumat 20 Juni 2025, semangat para peserta semakin membara dengan hadirnya motivator spesial, seorang hafidzah 30 juz, Asma Zulfa Habibah. Dalam penyampaian motivasinya, Asma menceritakan pengalamannya dalam menghafal Al-Qur’an sejak usia dini. Ia menekankan pentingnya niat yang kuat dan konsisten setiap hari sebagai kunci utama keberhasilan dalam menjaga hafalan.
“Asal kita punya niat yang tidak goyah, insyaAllah Allah mudahkan jalan kita untuk menjadi penghafal Al-Qur’an,” tutur Asma penuh semangat.
Selain itu, Asma juga membagikan tips dan trik menghafal Al-Qur’an secara efektif, yang menurutnya hanya membutuhkan dua cara utama: melihat dan mendengar. Ia menjelaskan bahwa metode ini lebih efektif daripada hanya mengulang-ulang bacaan tanpa pemahaman yang mendalam.
Kegiatan ini disambut hangat oleh masyarakat setempat yang berharap akan ada pembinaan lanjutan di masa mendatang. Salah satu masyarakat setempat mengungkapkan rasa syukurnya, “Kami sangat bersyukur anak-anak kami bisa mendapatkan pembinaan seperti ini, semoga menjadi awal yang baik untuk membentuk generasi Qur’ani di pelosok Socah”, ujar Bapak Bahrun.
Dengan kegiatan seperti ini, harapan untuk melahirkan para penghafal dan pecinta Al-Qur’an dari daerah pelosok semakin nyata. Mushollah kecil di Socah pun kini tak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga pusat semangat Qur’ani yang menyala dalam jiwa anak-anak desa. (Fredo)