Langkah Tegas Mentri Pertanian Andi Amran Sulaiman Bongkar Mafia Pangan Di Cipinang

banner 728x90

Kabarreskrim.net // Jakarta

Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif (Gerak 08), Revitriyoso Husodo, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah tegas Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam membongkar dugaan praktik mafia pangan yang terjadi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, 7 Juni 2025.

Bacaan Lainnya

Dalam pernyataannya, Revitriyoso menilai tindakan Menteri Amran sangat tepat dan diperlukan guna menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan di Indonesia. Ia menyebut mafia pangan harus ditindak tegas karena telah lama memainkan harga dan melakukan penimbunan yang merugikan masyarakat luas.

“Saya mendukung penuh langkah Pak Menteri. Mafia pangan harus ditangkap dan tidak boleh lagi ada yang bermain-main dengan harga. Masih banyak pasar-pasar yang mengalami penimbunan beras — ini jelas permainan harga yang merugikan rakyat,” ujar Revitriyoso.

Lebih lanjut, Gerak 08 juga mendesak Satgas Pangan, TNI, dan Polri untuk segera melakukan penindakan cepat dan menyeluruh. Revitriyoso mempertanyakan mengapa aktivitas mafia pangan tidak terdeteksi sejak dini, dan menekankan pentingnya antisipasi dini oleh aparat agar tidak terjadi kepanikan dan keresahan di masyarakat.

“Kami minta Satgas Pangan bertindak tegas. TNI dan Polri harus segera turun tangan. Masa selama ini mafia-mafia itu tidak terdeteksi? Aparat harus bisa mencegah permainan harga dan penimbunan sejak awal, agar tidak menimbulkan kekacauan di masyarakat,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap adanya anomali distribusi beras di PIBC. Pada 28 Mei 2025, tercatat 11.410 ton beras keluar dalam satu hari, jauh di atas angka rata-rata harian sebesar 2.000–3.000 ton. Mentan menyebut angka tersebut tidak masuk akal dan meminta Satgas Pangan Mabes Polri menyelidiki kejadian ini karena dianggap sebagai bentuk sabotase terhadap ketahanan pangan nasional.

“Kalau ada pihak yang memainkan data stok atau distribusi, itu sabotase. Ini harus diluruskan. Jangan seenaknya mainkan data untuk kepentingan pribadi,” tegas Mentan Amran dalam konferensi pers (3/6/2025).

Kepala Satgas Pangan, Helfi Assegaf, menyatakan bahwa penyelidikan tengah dilakukan.Hingga saat ini, pihak terkait belum bisa menjelaskan dengan jelas ke mana perginya beras tersebut, dan apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian data, maka hal itu akan dikategorikan sebagai manipulasi data distribusi pangan.

Gerak 08 menyatakan siap bersinergi dengan pemerintah dan aparat dalam mendukung langkah-langkah strategis yang bertujuan melindungi petani, menjaga stabilitas harga, serta menjamin ketersediaan pangan yang merata dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. (Enismiyana)

Pos terkait

banner 728x90