Kabarreskrim.net // Lumajang
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali meningkat. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mengalami beberapa kali erupsi pada Selasa pagi, dengan kolom letusan tertinggi mencapai 1.200 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, menjelaskan bahwa erupsi terakhir terjadi pada pukul 07.15 WIB dengan tinggi kolom letusan mencapai 1,2 kilometer atau sekitar 4.876 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke selatan. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung.
Berdasarkan catatan, erupsi pertama terjadi pada pukul 04.20 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 800 meter di atas puncak. Erupsi kedua menyusul pada pukul 06.21 WIB, meski visual letusan tidak terlihat, aktivitas vulkanik tetap terdeteksi oleh alat pemantau. Kemudian, erupsi ketiga terjadi pada 06.51 WIB dengan kolom letusan setinggi 600 meter yang mengarah ke utara dan barat daya. Erupsi keempat merupakan yang tertinggi pada hari itu.
Erupsi-erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 22 mm dan durasi 152 detik.
Gunung Semeru saat ini berstatus Waspada (Level II). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, di antaranya larangan aktivitas dalam radius 8 kilometer di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, serta tidak melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di luar zona tersebut, karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tegas Liswanto.
Ia menambahkan bahwa masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Pemerintah daerah dan instansi terkait terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru dan siap mengambil langkah tanggap darurat apabila diperlukan. Masyarakat diminta tetap tenang namun waspada serta mengikuti arahan dari pihak berwenang. (Fredo)