Kabarreskrim.net // Probolinggo
Cerita cinta dua remaja ini bak adegan sinetron. Sepasang kekasih berusia belia nekat kabur dari rumah dengan harapan bisa hidup bersama. Namun, bukan kebebasan yang mereka temukan, melainkan dinginnya malam di teras rumah orang dan akhirnya harus diamankan warga.
Kisah bermula dari SL, seorang gadis asal Desa Sumberbendo, Kabupaten Probolinggo. Ia merasa tertekan di rumah, mengaku sempat dimarahi dan mendapat perlakuan fisik dari orang tuanya. Dalam kondisi emosional, SL menghubungi sang kekasih, DI, untuk mengajaknya kabur.
“Yang penting aku bisa keluar dari rumah,” ujar SL saat diperiksa petugas.
Tanpa pikir panjang, DI menyanggupi. Pada pukul 18.00 WIB, Selasa (8/7), keduanya memulai pelarian. Tidak dengan kendaraan, tapi jalan kaki sambil menenteng pakaian dalam kardus seadanya.
Tujuan mereka adalah mencari tempat kos untuk tinggal bersama. Namun rencana itu tak semudah yang dibayangkan. Karena masih di bawah umur dan tanpa identitas resmi, semua tempat kos menolak mereka.
Kelelahan dan kebingungan, keduanya akhirnya sampai di wilayah Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Pada pukul 22.14 WIB, warga RT 01/RW 01 mendapati mereka duduk lemas di teras rumah seorang warga.
Tim ronda malam yang curiga langsung melapor ke Ketua RT, Bapak Budi. Awalnya pasangan itu mengaku sebagai kakak beradik yang sedang merantau, namun gelagat mereka memicu kecurigaan lebih dalam.
Warga akhirnya membawa keduanya ke kantor kelurahan. Ketua LPM Kelurahan Sumbertaman, Basit, turut melakukan pendalaman. Setelah diberi makan dan ditenangkan, mereka akhirnya mengaku sebagai sepasang kekasih yang kabur dari rumah.
Basit langsung menghubungi keluarga masing-masing dan mengatur proses pemulangan. Ia juga memberikan pesan moral kepada para orang tua.
“Kalau terlalu keras, anak bisa nekat. Mari kita jaga komunikasi dan kasih sayang dalam keluarga,” ujar Basit.
Kini, drama pelarian dua remaja ini telah usai. Beruntung mereka ditemukan dalam kondisi selamat sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (Fredo)