Kabarreskrim.net // Padang
Di balik gemerlap acara pelantikan DPW, DPD, dan DPC Gerakan Masyarakat (GERAKAN RAKYAT) di Hotel Axana Padang, terselip kisah yang menyentuh hati — kisah tentang para wartawan yang merasa dianaktirikan di acara yang seharusnya menjadi simbol persatuan dan perubahan.
Beberapa jurnalis lokal yang datang dengan niat tulus untuk meliput momen bersejarah itu, justru harus menelan kecewa.
Salah seorang panitia dengan enteng berkata, “Yang kami undang hanya tiga media TV on dan dua media online, selebihnya tidak.”
Kalimat itu terdengar sederhana, tapi menyayat hati para pewarta — garda depan penyampai informasi, yang tanpa pamrih memperjuangkan suara masyarakat di tengah panasnya politik dan dinginnya ruangan elit.
Padahal, wartawan bukan sekadar peliput berita, tapi saksi perubahan.
Tanpa mereka, publik takkan tahu siapa yang bekerja dan siapa yang hanya berpura-pura.
Apakah ini yang disebut “Gerakan Perubahan” jika di dalamnya masih ada perbedaan perlakuan dan pilih kasih terhadap para pejuang pena?
Sebuah renungan kecil bagi semua pihak — bahwa perubahan sejati bukan dimulai dari panggung besar, tapi dari cara kita menghargai setiap peran kecil di balik layar.
📸 Karena di balik satu berita besar, selalu ada wartawan kecil yang bekerja dengan hati. (Tim)









