Kabarreskrim.net // Jakarta
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Hendri menilai, tanggul laut yang saat ini ada di wilayah pesisir Jakarta belum mampu sepenuhnya menahan banjir rob. Tanggul laut yang ada dinilai masih kurang tinggi untuk menahan gelombang air laut yang ekstrem.
“Ada tanggul, cuma tanggulnya itu tidak bisa menahan. Tanggul itu ada tanggul laut cuma tidak bisa menahan kalau dikasih layaknya tinggi seperti rob kemarin itu limpas,” ucap Hendri saat ditemui di Gedung DPRD Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Untuk bisa menahan banjir rob, Pemerintah membangun tanggul yang lebih tinggi dalam proyek National Capital Integrated Coastal Depelopment (NCICD). Proyek ini mencakup pembangunan tanggul di 12 titik dengan total panjang mencapai 29 kilometer (km).
Dalam proyek NCICD, kewenangan pembangunan tanggul terbagi antara Pemerintah Provinsi Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU).
Pemprov Jakarta bertanggung jawab atas 21 km tanggul. Sementara KemenPU bertanggung jawab atas 18 km, di mana 15 km sudah selesai, dan tiga km masih dalam tahap pengerjaan.
“Kementerian PU sekarang ada 18. Jadi dia usah selesai 15 km, berarti tinggal tiga km. Justru ada DKI tadi, kalau tidak salah 21 km. Jadi dianggapnya tadi 11-an,” kata dia.
Namun, dalam pengerjaannya, pembangunan tanggul NCICD ini mundur yang semula ditargetkan rampung pada 2027 menjadi 2030.
“Inikah kita harus benahi supaya tanggulnya itu dibikin lebih tinggi lagi. Dengan pakai tadi sepuluh tahun,” kata dia. Keterlambatan ini disebabkan karena berbagai kendala di lapangan.
Salah satunya proses pembebasan lahan dan relokasi warga yang memakan waktu lebih lama dari perkiraan.
“Kita bangun tanggul itukan banyak kendala kendala di lapangan, itu yang berat. Jadi memang target kita awalnya 2027, cuma kendala di lapangan,” kata Hendri.
Dengan mundurnya target penyelesaian hingga 2030, pemerintah diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan agar tanggul dapat segera berfungsi optimal dalam menahan banjir rob yang terus mengancam pesisir Jakarta. (Siti Khotijah)