Kabarreskrim.net // Tebo
Program ketahanan pangan jagung di Desa Rantau Api Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi tahun anggaran 2025 gagal total karena di tanami di lokasi yang tidak tepat dimana tentara penanaman jagung tersebut adalah tempat kawanan ternak sapi warga yang sering berkeliaran akibatnya Anggaran program ketahanan pangan desa rantau api gagal di karenakan akal bulus dari pengurus BUMDES Desa Rantau Api.
Lokasi yang di buat untuk tanaman jagung program ketahanan pangan desa rantau api yang menghabiskan anggaran 200 juta lebih sia-sia sebab tanaman jagung yang baru saja mulai tumbuh langsung dirusak dan dimakan oleh ternak sapi milik warga yang tidak dikandang dan anehnya ini dilakukan bertahun tahun.
Yang lebih mengherankan Pengurus BUMDES sebenarnya sudah sangat paham kalau lokasi yang mereka tanami untuk ketahanan pangan itu tempat ternak masyarakat berkeliaran mencari makan.
Luas tanaman yang di tanam lebih kurang 1 hektar habis tak bersisa setelah mulai tumbuh.
Masyarakat desa rantau api tidak terima oleh tindakan pengurus BUMDES yang di anggap asal-asalan dan diduga penggunaan dana BUMDes tidak transparan.
Masyarakat meminta aparat penegak hukum agar menindak lanjuti dan memeriksa dana Bundes yang dari tahun ke tahun tidak ada bukti yang jelas dan tidak ada dampak ke masyarakat.
Dana ketahanan pangan desa rantau api di duga banyak penyimpangan yang di gunakan pengurus BUMDES.
“Kami masyarakat tidak merasa menikmati dana ketahanan pangan yang di kucurkan oleh pemerintah, dan terkesan akal-akalan pengurus itu sendiri,” ujar salah satu masyarakat desa rantau api yang di hubungi awak media.
Masyarakat juga akan membawa hal ini ke ranah hukum dalam waktu dekat, dan sudah minta pihak aph segera menindak lanjuti masalah ini masyakat siap bersaksi jika di butuhkan.
Masyarakat desa rantau api sudah mulai gerah dengan sikap pengurus BUMDES Dan tidak lagi percaya dengan semua pengurus di desa.
“Kami sangat berharap ada audit turun ke desa kami BPK atau instansi mana saja yang berwenang untuk turun ke desa kami, kami dari desa bersedia mendampingi dan memberi keterangan yang di perlukan,” tambahnya
Warga desa berharap adanya transpran dan keterbukaan masalah uang pemerintah yang notabene untuk kepentingan masyarakat. (Tigor/Tim)









