Kabarreskrim.net // Sibolga
Upaya penanganan Bencana Banjir di Wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) terus digencarkan. Pada Kamis (27/11/2025), Personel Polairud bersama Unsur Gabungan melaksanakan Operasi Search and Rescue (SAR), sejak pukul 08.00 hingga 21.00 WIB, demi memastikan keselamatan Masyarakat, serta mempercepat evakuasi para Korban.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan, S.IK., SH., MH., mengatakan, Polri, Basarnas, TNI, dan seluruh Pemangku Kepentingan tetap bekerja maksimal di tengah situasi yang penuh tantangan.
“Polda Sumut melalui Jajaran Polairud dan Unit Kepolisian Lainnya berkomitmen hadir secara total untuk membantu Masyarakat terdampak banjir. Keselamatan Warga prioritas utama kami,” ucapnya.
Sejak pagi, Tim SAR Gabungan dari Pers KP Antareja Dit Polair Baharkam Polri pimpinan AKBP Selamat Urip, Pers Unit Markas Polairud Tapteng, Basarnas Pos Sibolga, serta Babinsa Desa Tanah Bolon mengawali kegiatan melakukan Apel Gabungan sebelum bergerak ke sejumlah titik terdampak.
Lokasi pertama yang disisir di Kawasan Perumahan D Permai–BTN, dan Perkampungan sekitar Sekolah Yayasan Fransiskus Pandan. Upaya evakuasi berjalan lancar. Seluruh Warga di Kawasan tersebut telah berhasil diselamatkan. Pada pukul 11.00 WIB, Tim menghadiri rapat koordinasi di Kantor Bupati Tapteng yang dipimpin Sekda Kabupaten Tapteng guna membahas hambatan operasional di lapangan.
Pada siang hari, Tim SAR bergerak menuju Desa Tuka dan Desa Tanah Bolon. Dua Wilayah yang menjadi pusat terdampak banjir. Meski Akses Jalan menuju lokasi terputus akibat jembatan rusak dan tanah longsor, Personel tetap melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Dua Jam mencapai daerah terdampak.
Di Lokasi tersebut, Tim SAR melakukan penyisiran dan menemukan sejumlah Korban yang terseret arus sungai. Berdasarkan informasi Masyarakat, masih banyak Korban berada di sekitar aliran sungai Tanah Bolon.
Dari hasil Operasi Penanganan, Tujuh Orang Korban Banjir ditemukan daDan kondisi telah meninggal dunia. Enam Orang diantaranya berhasil diidentifikasi, dan diserahkan kepada Pihak Keluarga, sedangkan Satu Korban yang belum teridentifikasi, telah dibawa ke RSUD Pandan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kombes Pol Ferry Walintukan menerangkan, meski ada hambatan, tidak menyurutkan semangat Tim SAR di lapangan.
“Akses Jalan banyak yang terputus, Listrik padam, Jaringan Komunikasi terganggu, serta minimnya Alat Berat, menjadi tantangan serius. Namun seluruh Personel tetap bekerja tanpa mengenal lelah demi mengevakuasi Korban, dan memastikan Masyarakat aman,” ucapnya.
Ferry mengingatkan pentingnya dukungan logistik mengingat kelangkaan sembako akibat jalur distribusi yang terputus. Polri bersama Pemerintah Daerah terus berkoordinasi menyediakan bantuan bagi Warga yang terisolir.
Menutup keterangannya, Kabid Humas mengatakan, Operasi SAR akan dilanjutkan kembali esok hari, mengingat masih ada laporan korban banjir di sekitar bantaran Sungai Tanah Bolon yang belum ditemukan.
“Kami pastikan Polda Sumut akan terus berada di lapangan. Kami mengajak Masyarakat tetap tenang, dan segera melapor bila mengetahui ada Warga yang membutuhkan pertolongan,” imbuhnya .
Dari kolaborasi Lintas Instansi dan kerja keras Tim Gabungan, upaya penanganan bencana di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapteng diharapkan berjalan efektif demi memulihkan kondisi Masyarakat agar aman. (Dharma)









