Kabarreskrim.net // Medan
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan F., S.IK., MH., pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Kewilayahan “Patuh Toba 2025” di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut, Senin (14/07/2025).
Dalam amanatnya, Kapoldasu menegaskan pentingnya sinergi dan komitmen semua pihak untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi di Wilayah Provinsi Sumut. Berdasarkan data Ditlantas Polda Sumut sepanjang Tahun 2024, tercatat 319.167 Kasus Pelanggaran Lalulintas dan 6.850 Kasus Kecelakaan.
“Ini harus cermin kesadaran dan kepatuhan Masyarakat Berlalulintas, dan semakin kita tingkatkan secara serius, serta berkelanjutan,” ungkapnya.
Operasi Patuh Toba 2025 akan digelar selama 14 Hari mulai Tanggal 14 Juli 2026 hingga 27 Juli 2025, melibatkan 1.549 Orang Personel Gabungan dari Polda Sumut, Jajaran Polres, TNI, Dishub, Satpol PP, Jasa Raharja, dan Instansi Terkait Lainnya.
Kapoldasu menambahkan, Operasi ini bertujuan mengurangi angka pelanggaran dan kecelakaan, dan juga untuk,
– Meningkatkan disiplin dan kesadaran kolektif Masyarakat di jalan raya,
– Membangun keteladanan Personel Kepolisian di lapangan yang humanis namun tetap tegas,
– Menjadikan keselamatan berlalu lintas sebagai tanggung jawab moral bersama.
Kepada seluruh Personel, Kapoldasu berpesan untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, profesional, menjunjung pendekatan humanis, serta menjauhi segala bentuk pelanggaran. “Jaga integritas dan jadilah teladan sebagai Insan Bhayangkara yang Presisi,” pesan Kapoldasu.
Diakhir amanatnya, Irjen Pol Whisnu Hermawan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga Provinsi Sumatera Utara sebagai Wilayah yang aman dan tertib berlalu lintas.
“Setiap perjalanan menjadi aman, setiap langkah membawa harapan menuju masa depan yang lebih baik,” imbuhnya.
Dengan Apel Gelar Pasukan ini, Polda Sumut berharap Operasi Patuh Toba 2025 dapat memberi dampak nyata bagi keselamatan berlalu lintas dan mewujudkan budaya tertib yang lebih kuat di Masyarakat. (Dharma)
