Kabarreskrim.net // Medan
Kepolisian Daerah Sumatera Utara bergerak cepat merespons akibat tingginya intensitas curah hujan yang memicu Banjir, Tanah Longsor, Pohon Tumbang, dan Angin Puting Beliung di berbagai Wilayah sejak 24 November hingga 27 November 2025.
Dari rekapitulasi Polda Sumut, Kamis (27/11/2025), pukul 24.00 WIB, tercatat 367 Kejadian Bencana Alam yang tersebar di 20 Wilayah Polres Jajaran, dengan Korban Terdampak, mencapai 222 Orang Warga, dan Pengungs,i sebanyak 9.845 Jiwa.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.IK., MH., melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan, S.IK., SH., MH., mengatakan, Polda Sumut mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya untuk memastikan keselamatan Masyarakat sebagai prioritas utama.
“Sejak awal cuaca ekstrem melanda, Polda Sumut telah menurunkan, sebanyak 1.754 Orang Personel dari seluruh Fungsi dan Satuan. Kami bergerak serentak melakukan evakuasi, pencarian Korban Hilang, pembukaan Akses Jalan, dan Distribusi Bantuan. Penanganan dilakukan siang malam karena keselamatan Masyarakat yang paling utama,” capnya.
Dari keseluruhan kejadian yang dipetakan, Bencana Banjir mendominasi, sebanyak 214 Kejadian, disusul Tanah Longsor, sebanyak 135 Kejadian, Pohon Tumbang, sebanyak 16 Kejadian, dan Angin Puting Beliung, sebanyak 2 Kejadian.
Sebanyak 222 Orang Warga menjadi Korban Bencana ini. 62 Orang Meninggal Dunia, Luka Berat 13 Orang, Luka Ringan 82 Orang, dan yang masih belum ditemukan, dan masih dalam pencarian sebanyak 65 Orang. 9.845 Orang Warga Yang Terdampak masih mengungsi di lokasi yang telah disediakan.
Wilayah Terdampak Terparah berada di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kota Sibolga, Kabupaten Humbahas, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), dan Wilayah Kota Medan.
Kombes Pol Ferry menegaskan, Polda Sumut telah melakukan pemetaan rinci dan penguatan Personel di Wilayah dengan jumlah korban tertinggi.
“Paling banyak Korban tercatat di Wilayah Polres Sibolga, Polres Tapsel, dan Polres Humbahas. Kapolda Sumut sudah memerintahkan seluruh Jajaran mempercepat pencarian Korban Hilang, dan memprioritaskan penanganan Wilayah Terisolasi,” jelasnya.
Polda Sumut memaksimalkan seluruh fungsi kepolisian untuk penanganan terpadu. Seperti Sat Brimob Polda Sumut melakukan upaya membuka jalan tertutup membersihkan Material Tanah Longsor, melaksanakan SAR, dan Evakuasi Korban, mendirikan Posko Darurat dan Dapur Umum, menyalurkan Sembako, Makanan Siap Saji, mengantar mengevakuasi Warga, dan Anak-anak ke Lokasi Pengungsian.
Ditsamapta Polda Sumut juga melaksanakan Patroli Tanggap Darurat, Distribusi Logistik ke Daerah sulit dijangkau, Pertolongan Pertama, dan Trauma Healing, Pembersihan Rumah, dan Fasilitas Umum yang terdampak.
Personil Bid TIK Polda Sumut menyediakan Jaringan Internet berbasis Starlink untuk Komunikasi Warga, dan Tim SAR hingga menjamin fungsi HT/Repeater agar Komunikasi tidak terputus. Kemudian mengintegrasikan data bencana ke Command Center Polda.
Sementara itu, Bid Dokkes memberikan Pelayanan Kesehatan, Pemeriksaan Medis, serta memastikan sanitasi Lokasi Pengungsian tetap terjaga. Ditlantas melakukan rekayasa lalu lintas pada titik banjir, dan memberikan himbauan jalur alternatif, hingga pengawalan Ambulans dan Logistik Kemanusiaan.
Bhayangkari Daerah Sumut juga turut menyalurkan bantuan ke daerah paling terdampak, yaitu Kabupaten Tapteng, Kota Sibolga, dan Kabupaten Taput berupa beras, air mineral, mie instan, roti, susu anak, selimut, sarung, handuk, pembalut, pampers dan kasur lipat.
Secara keseluruhan, 1.754 Orang Personel dilibatkan dalam Operasi Penanggulangan Bencana ini, dari Personel Polres Jajaran, Ditsamapta, Sat Brimob, Bid TIK, Bid Dokkes, hingga Tim Logistik Gabungan Polda Sumut.
“Sumber Daya Polda Sumut kami optimalkan. Selain itu, kami juga mengajukan bantuan Armada Helikopter, dan Sarana Pendukung Tambahan ke Mabes Polri untuk mempercepat Distribusi Bantuan ke Lokasi Terisolasi,” terangnya.
Dalam laporan resmi, Polda Sumut mencatat 7 Wilayah Tambahan yang kini ikut terdampak, termasuk Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Tanah Karo, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batubara, Kabupaten Asahan, dan Kota Binjai. Intensitas curah hujan tinggi menjadi penyebab utama bencana beruntun dalam beberapa hari terakhir.
Sebagai langkah lanjutan, Polda Sumut berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk meminta bantuan Armada Helikopter BKO guna mendukung proses Evakuasi dan Distribusi Logistik terutama ke Wilayah Terisolasi.
Selain itu, Polda Sumut juga mengajukan permohonan tambahan Sarana Prasarana, serta bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk penyediaan Lokasi Pengungsian yang lebih representatif. Upaya pencarian Korban yang masih hilang, juga terus diperkuat melalui Operasi SAR Terpadu. (Dharma)









