Akses Jalan Terputus Hambat Bantuan Polda Sumut Berjibaku Tanpa Henti Cari Korban Di Tengah Duka Mendalam

banner 728x90

Kabarreskrim.net // Tapanuli Utara

Bencana Alam cukup ekstrem melanda Provinsi Sumatera Utara sepekan terakhir, mengisahkan duka mendalam, dan tantangan berat bagi Tim Penyelamat.

Bacaan Lainnya

Hingga Jumat (28/11/2025), tercatat 367 Titik Bencana tersebar di 20 Wilayah Polres, dengan 222 Orang Warga menjadi Korban, termasuk 62 Orang Meninggal Dunia, Puluhan Luka-luka, dan 65 Orang yang hilang.

Situasi semakin berat karena sejumlah Wilayah terparah berada di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, dan masih terisolasi akibat Bencana Tanah Longsor yang menutup total Akses Jalan.

Di Posko Terpadu Kontingensi Penanggulangan Bencana Alam Wilayah Tapanuli Utara, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menyampaikan gambaran jelas betapa beratnya kondisi di lapangan.

Ferry menerangkan, Korban Meninggal Dunia terbanyak berada di Kota Sibolga. “Warga yang meninggal dunia terbanyak saat kejadian berada di Daerah Kota Sibolga. Kurang lebih 33 Orang,” ungkapnya. Banyaknya Korban Jiwa, ditambah Puluhan Orang Warga yang belum ditemukan, membuat proses pencarian menjadi prioritas utama seluruh Tim SAR di Lapangan.

Ditengah situasi penuh duka ini, Ferry menyampaikan belasungkawa mendalam mewakili Jajaran Polda Sumut. “Kami dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara turut berbuka cita. Kami tetap melakukan upaya untuk melakukan evakuasi para Korban di sana,” ucapnya.

Namun, upaya kemanusiaan ini menghadapi kendala terbesar akses menuju Lokasi. Bencana Tanah Longsor hebat yang terjadi di beberapa ruas utama membuat jalur bantuan fisik dan mobilisasi Personel tertahan.

“Kami juga berusaha untuk bisa tembus ke Daerah Kota Sibolga. Kemudian kami sudah memberikan bantuan, tetapi masalahnya bantuan kami untuk saat ini tertahan di Daerah Area Tanah Longsor ke arah menuju Daerah Kota Sibolga,” katanya.

Meski Akses Jalan terputus, upaya penyelamatan tidak pernah berhenti. Tim SAR Gabungan Brimob, Polres Jajaran, Basarnas, TNI, BPBD, Relawan, serta Warga Setempat bekerja siang dan malam untuk menyisir sungai, lereng bukit, dan Permukiman yang tertimbun Material Tanah Longsor. Perahu Karet, Alat Berat, hingga jalur alternatif melalui Perkampungan digunakan demi mencapai lokasi-lokasi yang bahkan tidak bisa dijangkau kendaraan.

Setiap proses evakuasi berlangsung penuh haru, terutama ketika Keluarga Korban menunggu di pinggir jalan yang berlumpur, berharap ada kabar baik dari Tim Penyelamat.

Situasi medan yang ekstrem tidak menyurutkan semangat Pasukan SAR. Mereka bergerak di tengah cuaca yang masih sering berubah, arus air yang deras, serta ancaman longsor susulan. Komunikasi darurat didorong tetap berjalan menggunakan perangkat pendukung yang tersedia. Sementara Jalur Logistik terus diupayakan melalui berbagai rute alternatif.

Ditengah keterbatasan, tekad Polda Sumut tetap sama. Tidak akan berhenti sampai Korban terakhir ditemukan. seluruh Warga Terdampak harus menerima pertolongan. Semangat Kemanusiaan menjadi kekuatan utama yang menggerakkan Ratusan Personel untuk terus berjuang meski akses terputus, dan situasi belum sepenuhnya pulih. (Dharma)

Pos terkait

banner 728x90